Markas Kodam Jaya dibanjiri ratusan karangan bunga dukungan dari berbagai elemen masyarakat untuk Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman. Deretan karangan bunga ini muncul karena penertiban baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Terkait itu, Ketua DPP FPI, Slamet Maarif, heran dengan kemunculan banjir karangan bunga untuk Dudung tersebut. Ia membandingkan dengan kinerja Satpol PP yang biasa turunkan baliho, tapi tidak ada kiriman karangan bunga.
“Dari dulu Satpol PP copotin baliho kok nggak dapat karangan bunga?” kata Slamet, Selasa 24 November 2020.
Dia mempertanyakan kinerja TNI yang seharusnya bukan menurunkan baliho. Ia menyinggung prestasi TNI jika berhasil bubarkan gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).
“Apa turunin baliho yang bukan tugasnya suatu prestasi? Jika TNI bubarin OPM, itu baru prestasi top,” sebut Slamet.
Ratusan karangan bunga berjejer di sepanjang pagar Makodam Jaya, Jalan Letjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur sejak Senin pagi, 23 November 2020. Karangan bunga sebagai dukungan dari berbagai elemen masyarakat setelah prajurit TNI bergerak untuk menurunkan baliho Habib Rizieq yang berada di sejumlah titik di Ibu Kota, termasuk di Petamburan Jakarta Pusat.
Mayjen Dudung mengatakan karangan bunga ini sebenarnya juga ditujukan untuk Polri. Sebab, kata dia, Polri bersama TNI yang sudah bersama-sama memberikan rasa aman kepada masyarakat.
“Polisi dengan TNI sudah lakukan bersama-sama harapan dari masyarakat yang selama ini mungkin resah. Kami minta dukungan melaksanakan tugas dengan Kapolda di Jakarta untuk memberikan rasa aman pada masyarakat,” ujar Mayjen TNI Dudung Abdurrahman, Senin 23 November 2020.
Dari pantauan lapangan, karangan bunga itu diduga bukan hanya dari Jakarta. Namun, juga dari berbagai daerah lainnya.
Salah satunya, karangan bunga dari Lintas Alumni Bandung bertuliskan, “TNI Hebat. Kodam Jaya Dasyat. Kami Lintas Alumni Bandung Dukung TNI dan Kang Dudung!”
