Sunday, February 28, 2021
No Result
View All Result
www.GardaIndoNews.Com
  • Beranda
  • Laporan Utama
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Internasional
  • Nasional
    • Metropolitan
    • Kriminal
    • Daerah
    • Kesehatan
    • Sosok
  • Ragam
  • Seni Budaya
    • Hiburan
    • Otomotif
    • Seni budaya
    • Sport
  • Laporan Khusus
  • Beranda
  • Laporan Utama
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Internasional
  • Nasional
    • Metropolitan
    • Kriminal
    • Daerah
    • Kesehatan
    • Sosok
  • Ragam
  • Seni Budaya
    • Hiburan
    • Otomotif
    • Seni budaya
    • Sport
  • Laporan Khusus
No Result
View All Result
www.GardaIndoNews.Com
No Result
View All Result

Erdogan Serukan Boikot Produk Prancis

by Gardaindonews
27, October 2020
in Internasional
0 0
Erdogan Serukan Boikot Produk Prancis
Share on FacebookShare on Twitter

Pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan meminta warganya untuk berhenti membeli barang-barang Prancis pada Senin (26/10). Dorongan ini menjadi ekspresi kemarahan terbaru di dunia Muslim atas munculnya kembali karikatur Nabi Muhammad SAW di media Prancis.

Erdogan yang memiliki sejarah hubungan yang buruk dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan Prancis mengejar agenda anti-Islam. “Saya menyerukan kepada semua warga negara saya dari sini untuk tidak pernah membantu merek Prancis atau membelinya,” katanya.

RelatedPosts

Tim Ahli WHO Mulai Selidiki Asal-usul COVID-19 di Wuhan

Raja Salman dan Putra Mahkota Sampaikan Belasungkawa atas Tragedi Sriwijaya Air

Jusuf Kalla Mengajak MUI Terlibat Dalam Perdamaian Afghanistan

Presiden Turki telah membuat seruan boikot serupa di masa lalu, termasuk seruan untuk tidak membeli barang elektronik Amerika Serikat (AS) pada 2018. Namun dorongan itu tidak ditindaklanjuti setelahnya.

Sebelum menyatakan boikot produk Prancis, Erdogan telah mempertanyakan kesehatan mental Macron. Dia mendorong Paris untuk memanggil duta besarnya di Ankara.

“Apa masalah orang bernama Macron ini dengan Muslim dan Islam? Macron membutuhkan perawatan pada tingkat mental,” kata Erdogan dalam pidatonya pada Sabtu (24/10).

Pernyataa Erdogan yang mencekal Prancis ini menunjukkan kemarahan beberapa pemimpin negara dan umat Islam di seluruh dunia. Otoritas agama tertinggi Arab Saudi, Dewan Cendekiawan Senior, mengatakan pada akhir pekan bahwa menghina Nabi Muhammad SAW tidak ada hubungannya dengan kebebasan berekspresi. “Hanya melayani ekstremis yang bertujuan untuk menyebarkan kebencian,” ujar lembaga itu.

Pemerintah Qatar mengeluarkan pernyataan mengutuk karikatur itu sebagai retorika populis yang menghasut pelecehan agama. Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menyatakan di Twitter bahwa menghina Muslim adalah penyalahgunaan kebebasan berbicara oportunistik. Upaya tersebut hanya menyulut ekstremisme.

Pernyataan dari berbagai negara ini dibarengi dengan aksi di lapangan. Di Bangladesh pada Senin, pengunjuk rasa memegang plakat dengan karikatur Macron bertuliskan “Macron adalah musuh perdamaian”. Sementara parlemen Pakistan mengeluarkan resolusi yang mendesak pemerintah untuk menarik utusannya dari Paris.

Sebuah supermarket di Kuwait telah menurunkan rak kosmetik L’Oreal dan produk perawatan kulitnya setelah serikat koperasi memutuskan untuk berhenti menyimpan barang-barang Prancis. Sedangkan di Arab Saudi, seruan untuk memboikot jaringan supermarket Prancis, Carrefour, menjadi tren di media sosial, meskipun dua toko di ibu kota Saudi pada Senin tampak sibuk seperti biasanya. Seorang perwakilan perusahaan di Prancis mengatakan belum merasakan dampak apa pun.

Prancis adalah pengekspor utama biji-bijian ke Afrika Utara yang sebagian besar Muslim. Perusahaan Prancis di sektor otomotif dan ritel juga memiliki eksposur yang signifikan ke negara-negara mayoritas Muslim.

Menteri Perdagangan Prancis Franck Riester mengatakan masih terlalu dini untuk memperkirakan dampak dari kampanye boikot tersebut. Sejauh ini hal itu terbatas dalam memengaruhi ekspor pertanian Prancis.

Meski begitu, pemerintah Prancis bersikap tegas dalam menanggapi kemarahan Muslim. Dalam sebuah kicauan di Twitter pada akhir pekan, Macron mengatakan Prancis menghormati semua perbedaan dalam semangat perdamaian.

“Kami tidak akan menyerah, selamanya,” ujar Macro menegaskan niatnya. Kementerian Luar Negeri Prancis pun mendesak pemerintah asing untuk memisahkan diri dari seruan boikot.

Macron pada Senin bertemu dengan perwakilan komunitas Muslim Prancis. Pertemuan dilakukan secara tertutup dan Istana Elysee.

Salah satu yang hadir adalah Presiden Dewan Perancis untuk Iman Muslim, Mohamed Moussaoui. Dia mengatakan kepada Macron bahwa mereka menentang boikot. “Muslim Prancis khawatir dengan diskusi yang berusaha membingungkan mereka dengan teroris,” katanya kepada penyiar Prancis BFM.

 

Tags: ErdoganPrancis
Gardaindonews

Gardaindonews

Related Posts

COVID-19 di Indonesia: Pandemi atau Opini

Tim Ahli WHO Mulai Selidiki Asal-usul COVID-19 di Wuhan

by Gardaindonews
29, January 2021
0

Tim ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mulai menyelidiki asal-usul pandemi COVID-19 di Wuhan. Tim tersebut akan melakukan serangkaian kunjungan...

Raja Salman dan Putra Mahkota Sampaikan Belasungkawa atas Tragedi Sriwijaya Air

Raja Salman dan Putra Mahkota Sampaikan Belasungkawa atas Tragedi Sriwijaya Air

by Gardaindonews
10, January 2021
0

Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud bersama Putra Mahkota Mohammed bin Salman mewakili rakyat Arab Saudi mengucapkan belasungkawa atas tragedi...

Jusuf Kalla Mengajak MUI Terlibat Dalam Perdamaian Afghanistan

Jusuf Kalla Mengajak MUI Terlibat Dalam Perdamaian Afghanistan

by Gardaindonews
24, December 2020
0

Mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla mengajak ulama-ulama Indonesia untuk terlibat dalam upaya perwujudan perdamaian di Afghanistan. Di sela-sela kunjungannya...

Kazakhstan Bantah China Terkait Pneumonia Lebih Mematikan dari Corona

China Sambut Baik Rencana Penyelidikan WHO Terkait Virus Corona

by Gardaindonews
18, December 2020
0

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Kamis (17/12) bahwa Cina telah mempersilakan tim penyelidik internasional COVID-19 yang diperkirakan akan...

Inggris Mulai Vaksinasi Covid-19 Massal pada 14 Desember

Inggris Mulai Vaksinasi Covid-19 Massal pada 14 Desember

by Gardaindonews
6, December 2020
0

Inggris bersiap menjadi negara pertama yang mendistribusikan vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech pada minggu ini dan mulai vaksinasi Covid-19 massal pada 14...

Langkah Hukum Trump untuk Menghentikan Perhitungan di Nevada Selesai

Langkah Hukum Trump untuk Menghentikan Perhitungan di Nevada Selesai

by Gardaindonews
6, November 2020
0

Gugatan hukum Presiden Amerika Serikat (AS) dan Partai Republik untuk menghentikan penghitungan suara di Negara Bagian Nevada sudah selesai. Nevada...

Next Post
Gus Nur Ditahan, Polri: Jika Keberatan Ajukan Praperadilan

Gus Nur Ditahan, Polri: Jika Keberatan Ajukan Praperadilan

Recommended

Panglima TNI Siap Dukung Kepolisian Amankan Pelantikan Presiden

Panglima TNI Siap Dukung Kepolisian Amankan Pelantikan Presiden

1 year ago
Erick Thohir Ungkap Utang BPJS Kesehatan Rp1 Triliun Kepada Kimia Farma

Erick Thohir Ingatkan Telkom Untuk Terus Lakukan Tranformasi Bisnis dan Inovasi

2 months ago

Berita Terpopuler

Plugin Install : Popular Post Widget need JNews - View Counter to be installed
  • Indeks Berita
  • Iklan
  • Redaksi

© 2020 Www.GardaIndoNews.Com.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Laporan Utama
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Internasional
  • Nasional
    • Metropolitan
    • Kriminal
    • Daerah
    • Kesehatan
    • Sosok
  • Ragam
  • Seni Budaya
    • Hiburan
    • Otomotif
    • Seni budaya
    • Sport
  • Laporan Khusus

© 2020 Www.GardaIndoNews.Com.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In