Friday, February 26, 2021
No Result
View All Result
www.GardaIndoNews.Com
  • Beranda
  • Laporan Utama
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Internasional
  • Nasional
    • Metropolitan
    • Kriminal
    • Daerah
    • Kesehatan
    • Sosok
  • Ragam
  • Seni Budaya
    • Hiburan
    • Otomotif
    • Seni budaya
    • Sport
  • Laporan Khusus
  • Beranda
  • Laporan Utama
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Internasional
  • Nasional
    • Metropolitan
    • Kriminal
    • Daerah
    • Kesehatan
    • Sosok
  • Ragam
  • Seni Budaya
    • Hiburan
    • Otomotif
    • Seni budaya
    • Sport
  • Laporan Khusus
No Result
View All Result
www.GardaIndoNews.Com
No Result
View All Result

Ahli Sebut Vaksin Covid-19 untuk Cegah Gejala

by Gardaindonews
15, December 2020
in Kesehatan, Nasional
0 0
Ahli Sebut Vaksin Covid-19 untuk Cegah Gejala
Share on FacebookShare on Twitter

Pakar biologi molekuler independen Ahmad Rusdam Utomo menerangkan bahwa vaksin Covid-19 yang dikembangkan di berbagai negara saat ini dibuat untuk mencegah gejala.

Bagaimana dengan penularan Covid-19? “Vaksin Covid-19 bisa mencegah penularan atau tidak masih belum diketahui,” ujar dia dalam acara virtual bertajuk “Apa yang Harus Diketahui Sebelum Melakukan Vaksinasi Covid-19?” yang digelar LaporCovid-19, Senin, 14 Desember 2020.

RelatedPosts

Ma’ruf Amin Tinjau Vaksinasi Covid-19 untuk Atlet di Istora Senayan

Ma’ruf Amin Jamin Ketersediaan Vaksin Covid-19 untuk Masyarakat

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,5 Km

Beberapa produsen vaksin masih dalam proses pengujian, sementara ada yang sudah siap didistribusikan, misalnya Moderna, Johnson & Johnson, dan Pfizer dari Amerika Serikat; Sputnik dari Rusia; AstraZeneca dari Inggris; Sinopharm dan Sinovac dari Cina yang direncanakan akan digunakan di Indonesia.

Ahmad yang juga lulusan Harvard Medical School itu menjelaskan proses pengujian jika ingin melihat seberapa efektif vaksin untuk mencegah gejala dan penularan. Dalam pengujian secara saintifik, kata dia, harus membagi dua kelompok, yakni kelompok vaksin dan kelompok yang diberikan plasebo.

“Lalu kita bertanya, kalau kita misalnya mau menguji bahwa vaksin efektif tidaknya mencegah gejala, itu tentu mudah. Kita harus melakukan apa yang disebut dengan menghitung jumlah total kasus Covid-19 pada total relawan,” tutur dia.

Menurutnya, magic number-nya adalah 150. Semua pengembang vaksin, ketika diuji pada semua relawan, para ilmuwan harus menunggu sampai muncul terjadi 150 kasus Covid-19, secara total. Setelah itu mereka akan menghitung lagi, berapa yang terjadi pada plasebo, dan berapa yang divaksin.

“Lalu ada pertanyaan kedua, apakah vaksin akan mampu mencegah penularan? Nah ini lebih rumit, karena kita ketahui virus ini ketika menginfeksi tidak selalu menimbulkan gejala, ada yang namanya asimtomatik, tidak bergejala,” katanya.

Artinya, Ahmad melanjutkan, jika mendesain sebuah vaksin untuk mencegah penularan, maka harus dibuktikan dengan langkah yang lebih rumit. Untuk itu, harus menguji swab PCR semua relawan setiap dua minggu. Kemudian menghitung berapa kasus PCR positif, tanpa melihat adanya gejala atau tidak.

“Sekarang bisa dibayangkan, melakukan swab PCR dua minggu sekali pada relawan, itu saya saja baru swab sekali rasanya masih ingat, apa lagi dua minggu sekali selama setahun,” tutur Ahmad.

Namun, hal itu penting untuk dibuktikan agar vaksin benar-benar mampu mencegah penularan Covid-19. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah, dari kasus PCR positif tadi, akan dicari kontak erat masing-masing relawan.

Dengan itu, mantan peneliti utama di Stem Cell and Cancer Institute besutan Kalbe Farma itu menambahkan, bisa terlihat nanti apakah yang sakit berhenti atau tidak. Setelah itu harus dites swab PCR kembali. “Jadi sangat rumit dan panjang prosesnya,” katanya.

Menurutnya, dalam uji klinis, sistem pembiayaannya tidak hanya ditanggung oleh pemerintah dan lembaga atau yayasan nirlaba, tapi ada pemegang saham yang tidak ingin rugi. Sehingga perusahaan akan menghitung berapa investasi yang kira-kira cukup sampai mendapatkan hasil yang relatif baik.

Karena keterbatasan ini, Ahmad berujar, akhirnya sampai sekarang tidak punya bukti apakah vaksin yang ada saat ini mampu mencegah penularan atau tidak. Namun, Ahmad juga berharap ada juga vaksin Covid-19 yang bisa mencegah penularan.

“Masalahnya hanya pembuktian saja. Karena rancangan dari bukti klinisnya hanya melihat timbul gejala atau tidak, itu saja. Karena belum terbukti mencegah penularan, semua yang divaksinasi harus tetap menerapkan protokol kesehatan 3M (menjauhi kerumuman, memakai masker, dan mencuci tangan),” tutur dia.

Tags: Vaksin COVID-19
Gardaindonews

Gardaindonews

Related Posts

Ma’ruf Amin Tinjau Vaksinasi Covid-19 untuk Atlet di Istora Senayan

Ma’ruf Amin Tinjau Vaksinasi Covid-19 untuk Atlet di Istora Senayan

by Gardaindonews
26, February 2021
0

Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan meninjau vaksinasi Covid-19 bagi para atlet, pelatih, dan tenaga pendukung di Istora Senayan, Jakarta, Jumat,...

Ma’ruf Amin Ingatkan Integritas ASN Diukur dengan 4 Hal Ini

Ma’ruf Amin Jamin Ketersediaan Vaksin Covid-19 untuk Masyarakat

by Gardaindonews
26, February 2021
0

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan Pemerintah menjamin ketersediaan vaksin COVID-19, karena telah melakukan diplomasi dengan beberapa negara dalam menyediakan...

BPPTKG Temukan Keanehan di Gunung Merapi

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,5 Km

by Gardaindonews
25, February 2021
0

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran, Kamis, 25 Februari 2021, pukul 16.52 WIB. Dari pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan...

Soksi Bilang Sistem Baru PKWT Lebih Menguntungkan Pekerja

Soksi Bilang Sistem Baru PKWT Lebih Menguntungkan Pekerja

by Gardaindonews
25, February 2021
0

Aturan turunan UU Cipta Kerja atau Ciptaker, dianggap cukup membantu dalam mensejahterakan pekerja. Seperti PP Nomor 35 tahun 2021 tentang...

Jokowi Tegaskan Tranformasi Digital Kunci Bertahan selama Pandemi

Jokowi Tegaskan Tranformasi Digital Kunci Bertahan selama Pandemi

by Gardaindonews
25, February 2021
0

Presiden Joko Widodo menegaskan, transformasi digital adalah kunci bertahan selama masa pandemi COVID-19 saat ini. Menurutnya, aktivitas di dunia daring...

Kerumunan Saat Kedatangan Jokowi, PKS Nilai Cacat Keteladanan

Kerumunan Saat Kedatangan Jokowi, PKS Nilai Cacat Keteladanan

by Gardaindonews
25, February 2021
0

Kepala Staf Presiden (KSP) PKS, Pipin Sopian menilai ada tiga kecacatan dari peristiwa kerumunan masyarakat dalam kunjungan kerja Presiden Joko...

Next Post
Ridwan Kamil Perpanjang PSBB Bodebek hingga 23 Desember 2020

Mayoritas Warga Jawa Barat Pilih Vaksin Covid-19 Dalam Negeri

Recommended

Bangladesh Terapkan Kebijakan “Tanpa Masker, Tanpa Layanan”

Bangladesh Terapkan Kebijakan “Tanpa Masker, Tanpa Layanan”

4 months ago
Gembong Warsono : DKI Kekurangan Duit, Sampai Jual Saham Bir ?

Gembong Warsono : DKI Kekurangan Duit, Sampai Jual Saham Bir ?

3 years ago

Berita Terpopuler

Plugin Install : Popular Post Widget need JNews - View Counter to be installed
  • Indeks Berita
  • Iklan
  • Redaksi

© 2020 Www.GardaIndoNews.Com.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Laporan Utama
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Internasional
  • Nasional
    • Metropolitan
    • Kriminal
    • Daerah
    • Kesehatan
    • Sosok
  • Ragam
  • Seni Budaya
    • Hiburan
    • Otomotif
    • Seni budaya
    • Sport
  • Laporan Khusus

© 2020 Www.GardaIndoNews.Com.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In